
Porda XVII DIY 2025 di Gunungkidul, Tandingkan 46 Cabor di 46 Venue
Yogyakarta (21/6/2025) jogjaprov.go.id — Kabupaten Gunungkidul menegaskan kesiapannya menjadi tuan rumah Porda XVII DIY 2025. Persiapan menyeluruh terus dimatangkan oleh panitia pelaksana bersama KONI dan Pemerintah Daerah, dengan sinergi penuh untuk memastikan sukses penyelenggaraan sekaligus sukses prestasi.
Ketua Panitia Pelaksana Porda XVII DIY 2025 Kabupaten Gunungkidul, Agus Mantara, menyampaikan pihaknya telah bekerja intensif bersama tim yang dibentuk langsung oleh Bupati Gunungkidul untuk mengawal persiapan penyelenggaraan.
“Kami bertiga ditugasi langsung oleh Bupati Gunungkidul untuk mengawal pelaksanaan Porda di Gunungkidul. Sementara penyelenggaraan di luar Gunungkidul menjadi tanggung jawab rekan-rekan KONI DIY,” jelas Agus pada konferensi pers yang digelar Sabtu (21/06) di Kantor KONI DIY, Yogyakarta.
Tim yang dibentuk terdiri dari personel yang sesuai dengan bidang dan kewenangannya. Saat ini, kesiapan venue di Gunungkidul hampir rampung. Tim KONI DIY dan Pemda DIY juga telah melakukan verifikasi dan uji kelayakan untuk memastikan semua venue aman dan nyaman bagi para atlet.
Dukungan penuh dari pemerintah menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan Porda kali ini. Bahkan, dua event besar sekaligus akan digelar, yakni Peparda dan Porda DIY 2025, yang masing-masing akan berlangsung pada Agustus dan September.
Agus menambahkan, berbagai aspek pendukung juga telah disiapkan, mulai dari rekayasa lalu lintas, pengamanan, layanan kesehatan, hingga publikasi. Tujuh rumah sakit besar di Wonosari dan sekitarnya telah siap memberikan dukungan kesehatan selama pertandingan. Polres, Kodim, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah juga siap memberikan dukungan pengamanan.
Untuk publikasi, Dinas Kominfo Gunungkidul menjadi koordinator utama, didukung penuh dengan branding ‘Road to Porda dan Peparda’ yang sudah menghiasi seluruh mobil dinas di Gunungkidul. Relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) juga dilibatkan untuk memastikan komunikasi antar venue berjalan lancar.
Upacara pembukaan Porda akan menampilkan hiburan yang kental dengan nuansa budaya lokal Gunungkidul, sesuai arahan Bupati dan Ketua (Umum) KONI DIY. “Ini menjadi kesempatan besar untuk memperkenalkan potensi budaya Gunungkidul,” ujar Agus.
Agus menegaskan, seluruh kepala dinas di Gunungkidul telah diberi tanggung jawab sesuai bidang masing-masing untuk memastikan kelancaran kegiatan. "Kami berharap seluruh elemen dapat memberikan dukungan maksimal demi kesuksesan Porda DIY 2025," pungkasnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Porda XVII DIY 2025 KONI DIY, Rumpis Agus Sudarko, menambahkan Porda tahun ini akan mempertandingkan 46 cabang olahraga (cabor) dengan 51 subcabor yang tersebar di 46 venue di lima kabupaten/kota di DIY. Yakni 24 venue di Gunungkidul, 7 di Sleman, 2 di Kota Yogyakarta, 1 di Bantul, dan 1 di Kulon Progo.
"Gunungkidul tidak mungkin membangun venue dalam waktu singkat, sehingga beberapa cabor harus diselenggarakan di luar Gunungkidul," ujar Rumpis.
Beberapa cabang seperti dayung akan dilaksanakan di Kulon Progo. Panjat tebing di dua lokasi, yaitu hari pertama di Gunungkidul dan hari berikutnya di Mandala Krida, Yogyakarta. Balap sepeda BMX akan digelar di Yogyakarta International BMX Center, Sleman, sedangkan balap sepeda MTB di lereng Merapi. Cabang angkat berat dipusatkan di Kantor Kelurahan Condongcatur, Sleman karena keterbatasan mobilitas peralatan. Senam tetap digelar di UNY Sleman. Lalu wushu dan futsal digelar di Sleman dan Sasana Among Raga Yogyakarta.
Mayoritas pertandingan akan berlangsung pada 9–18 September 2025. Namun, beberapa cabor seperti catur akan dimulai lebih awal pada 1 September 2025, menyesuaikan jadwal penggunaan venue yang dipakai bergantian. Secara keseluruhan, target seluruh pertandingan selesai pada 18 September, dengan babak final maksimal berakhir pukul 12.00 WIB.
Porda XVII DIY 2025 akan mempertandingkan 549 nomor lomba dengan melibatkan 4.031 atlet terverifikasi. Rumpis berharap ajang ini menjadi momen sinergi seluruh pihak demi prestasi olahraga Yogyakarta. “Harapan kami, sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi bisa tercapai bersama. Ujungnya adalah peningkatan kualitas atlet DIY di level nasional,” ungkap Rumpis.
Porda XVII DIY 2025: Perpaduan Budaya dan Olahraga
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul, Supriyanto, tidak hanya fokus pada kesuksesan penyelenggaraan dan prestasi, tetapi juga mengedepankan penguatan identitas lokal melalui peluncuran maskot dan jingle resmi Porda dan Peparda 2025. Maskot resmi Porda 2025 bernama Silalang, karakter belalang yang menggambarkan kekuatan, ketangkasan, dan kesabaran.
Supriyanto menegaskan, tiga nilai itu juga melekat dalam semangat olahraga. Setiap cabang olahraga akan memiliki versi khusus maskot Silalang sesuai dengan ciri khas masing-masing. Misalnya, Silalang dengan raket untuk bulutangkis atau dengan bola untuk sepak bola.
“Silalang bukan sekadar ikon, tapi representasi dari kekhasan Gunungkidul. Belalang di sini bukan hama, tapi kuliner khas yang unik dan membanggakan,” ungkapnya.
Tak kalah penting, jingle resmi Porda & Peparda 2025 juga telah diluncurkan sebagai bentuk penyemangat dan identitas bersama. Jingle ini menggabungkan unsur musik tradisional Gunungkidul dengan nuansa modern, menciptakan atmosfer kompetisi yang semangat sekaligus membumi.
“Kami ingin masyarakat punya rasa memiliki. Jingle ini akan diputar di seluruh venue dan acara resmi,” tambah Supriyanto.
Ketua Umum KONI Gunungkidul, Irfan Ratnadi, menegaskan bahwa Porda kali ini diharapkan menjadi momentum tiga sukses: sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses promosi budaya. “Kami ingin Porda ini tidak hanya jadi ajang olahraga, tapi juga menjadi panggung kebanggaan daerah,” ujarnya.
Dari sisi teknis, Gunungkidul telah menyiapkan 35 venue pertandingan yang akan menjadi lokasi bagi 76% dari total 46 cabang olahraga yang dipertandingkan. Persiapan atlet juga terus berlangsung sejak 2023 dengan sistem promosi-degradasi. Sebanyak 696 atlet akan bertanding dalam 41 cabang olahraga menjadikannya kontingen terbesar Gunungkidul sepanjang sejarah Porda.
Untuk memastikan kesiapan venue, kejuaraan daerah (kejurda) akan digelar mulai Juli 2025 sebagai ajang uji coba. Sementara itu, latihan terpusat atlet akan berlangsung hingga Agustus 2025 dengan target peningkatan jumlah medali emas dibandingkan Porda 2022.
“Target kami jelas, sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses mengangkat identitas Gunungkidul sebagai tuan rumah yang membanggakan,” tutup Irfan. (uk/han/tfk/ard)
Humas Pemda DIY
https://jogjaprov.go.id/berita/detail-berita/porda-xvii-diy-2025-di-gunungkidul-tandingkan-46-cabor-di-46-venue
Komentar
Posting Komentar